BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
menjalani hidup dan kehidupan ini, pastinya kita tidak terlepas dari berpikir.
Karena dengan berpikir, kita dapat memecahkan sebuah masalah. Akan tetapi kalau
kita amati dengan seksama, lebih-lebih dalam mengaplikasikannya kita masih
berada dalam kesalahan. Terkadang kita dihantui oleh perasaan takut, khawatir,
dan selalu merasa bahwa apa yang kita kerjakan tidaklah berguna ataupun tidak
ada artinya.
Untuk
dapat menghindari hal-hal tersebut, maka dibentuklah ilmu logika, yaitu sebagai
acuan ataupun pegangan bagi kita semua
untuk mencapai sebuah kebenaran.
Semua
yang ada di muka bumi ini, berjalan sesuai dengan aturan-aturan atau
hukum-hukum yang telah pasti, sehingga nampak harmonis dan serasi. Demikian
juga dengan pikiran kita, yang seharusnya juga bekerja sesuai dengan
aturan-aturan atau hukum-hukum tertentu. Aturan atau hukuma tersebut harus
ditaati, bila kita ingin terhindar dari kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu,
dengan adanya ilmu logika ini adalah untuk menyelidiki dan menetapkan
aturan-aturan dan hukum-hukum itu dengan harapan dapat ditaati maupun
dilaksanakan demi tercapainya sebuah kebenaran.
B.
Rumusan Masalah.
1.
Apa yang dimaksud
dengan Logika ?
2.
Ruang
lingkup apa saja yang ada pada Logika ?
3.
Apa saja manfaat yang
dapat kita petik dari pembahasan Logika ini ?
4.
Apa saja fungsi dari
mempelajari Logika ini ?
C.
Tujuan
1.
Agar
Mahasiswa/i memahami apa yang
dimaksud Logika.
2.
Agar Mahasiswa/i
mengetahui apa saja ruang lingkup yang mencakupi Logika tersebut.
3.
Agar
Mahasiswa/i mengetahui apa saja manfaat dari sebuah logika.
4.
Agar
Mahasiswa/i mengetahui apa saja
fungsi dari Logika.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Logika
Menurut
etimology (bahasa), logika berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata
“logike”, kata sifat dari logos yang berarti “kata atau pikiran yang benar,
jadi dapat kita simpulkan bahwa logika adalah pengetahuan tentang berkata
benar. Oleh karena itu dalam bahasa Arab ilmu Logika ini dinamakan ILMU MANTIQ,
yang berarti ilmu tentang bertutur kata yang benar.
Menurut
terminology (istilah), ilmu logika adalah pengetahuan yang sistematis sekaligus
mempelajari tentang aturan-aturan atau hukum-hukum berpikir, yang dapat
mengantarkan manusia pada kebenaran berpikir.[1]
Dalam buku Logic and Language of Education, mantiq
disebut sebagai “penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berpikir
benar.
Sedangkan
menurut beberapa ahli:
1)
Irving M. Copi, “logika
adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan membedakan
penalaran yang betul dari penalaran yang salah.[2]
2)
Menurut
Cecep Sumarna (2004: 73-74) yang menyatakan bahwa “ Logika adalah cara
penarikan kesimpulan, atau pengkajian untuk berpikir secara shahih. Ada dua
cara penarikan kesimpulan, yaitu: a) Deduktif, yaitu cara penarikan secara umum
menjadi khusus; sedangkan b) Induktif, yaitu penarikan dari khusus menjadi
umum.[3]
3)
YAZIR BURHAN Logika adalah ilmu yang memberikan aturan aturan berpikir valid
artinya yang memberikan prinsip prinsip yang harus diikuti supaya dapat
berpikir valid (menurut aturan yang sah).
4)
J. T. C
SIMURANGKIR, SH Logika adalah ajaran yang mendasarkan sesuatunya pada akal atau
logika adalah cara mempersoalkan sesuatu dengan cara-cara yang dapat di terima
oleh akal yang sehat.
5)
DR. WINARNO
SURACHMAD Logika adalah suatu ilmu yang mengajarkan tentang hukum-hukum jalan
pikiran serta penerapannya di dalam usaha untuk mencari dan membuktikan
kebenaran.
6)
DR. AHMAD
TAFSIR Logika adalah membicarakan norma-norma berpikir benar agar di peroleh
dan terbentuk pengetahuan yang benar.
7)
WILLIAM S
SAHAKIAN Logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sah.
8)
Drs. T GILARSO
Logika adalah ilmu dan kecakapan penalaran, brpikir dengan tepat.
9) Drs. NUNG
MUHAJIR Logika adalah ilmu yang mempelajari norma-norma berpikir untuk
membedakan antara berpikir yang sehat dan yang tidak sehat, antara bepikir yang
tepat dan tidak tepat.[4]
B.
Ruang Lingkup Logika
1)
Logika sebagai
Ilmu Pengetahuan : Logika merupakan sebuah ilmu
pengetahuan dimana obyek
materialnya adalah berpikir (khususnya proses penalaran) dan obyek formal
logika adalah berpikir yang dikaji dari segi ketepatannya.
2) Logika sebagai cabang Filsafat : Logika merupakan cabang filsafat yang
praktis (dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari). Misalnya, logika
digunakan sebagai alat untuk melakukan pembuktian dan mencari kebenaran.
3) Logika sebagai Matematika Murni : Matematika adalah logika yang
tersistematisasi, dan merupakan pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang
menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematik.[5]
C.
Manfaat Logika
Logika dapat
membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan
kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala bentuk aktifitas berpikir
dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip tersebut. Logika menyampaikan
kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan
seseorang; karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif tegas dan berani,
suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi apapun dan dimanapun.[6]
Mempelajari ilmu ini sungguh sangat berfaedah sekali untuk
hal-hal sebagai berikut:
1)
Melatih jiwa manusia
agar dapat memperhalus jiwa fikiranya.
2)
Mendidik kekuatan
akal fikiran dan memperkembangkannya yang sebaik-baiknya dengan melatih dan
membiasakan mengadakan penyelidikan-penyelidikan tentang cara berfikir.
Dengan
membiasakan latihan berfikir, manusia akan mudah cepat mengetahui dimana letak
kesalahan yang menggelincirkanya dalam usaha menuju hukum-hukum yang diperoleh
dengan fikiran itu.
Jadi mempelajari
ilmu mantiq (logika) itu sama dengan mempelajari ilmu pasti, dalam arti
sama-sama tidak langsung memperoleh faedah dengan ilmu itu sendiri, tapi
ilmu-ilmu itu sebagai perantaraan yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu
yang lain juga untuk menimbang sampai dimana kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan
demikian maka ilmu mantiq (logika) juga boleh disebut ilmu pertimbangan atau
ukuran dalam bahasa arab disebut ’ilmulmizan atau Mi’ulum.[7]
Manfaat lainya:
Belajar
logika berarti kita belajar berpikir atau bernalar yang merupakan kegiatan akal
manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indera diolah
dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran. Dengan berpikir kita belajar
menilai sesuatu sehingga dapat disimpulkan manfaat belajar logika adalah kita
memanifestasikan pikiran sehingga mampu mempertimbangkan, merenungkan,
menganalisis, menunjukkan alasan-alasan, membuktikan sesuatu,
menggolong-golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu
jalan pikiran, mencari kausalitasnya, membahas secara relitas dan lain-lain.[8]
Selain itu logika dapat bermanfaat
sebagai berikut :
1)
Studi Logika mendidik
kita berpikir jernih dan kritis.
2)
Logika memungkinkan
kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan dalam menyimpulkan atau
menarik kesimpulan.
3)
Logika membantu kita
menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain secara memadai.
4)
Logika melatih kita
tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.
5)
Logika membantu kita mendeteksi
penalaran-penalaran yang keliru dan tidak jelas.
6)
Logika memancing
pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.
7)
Mengenali dan
menggunakan bentuk-bentuk umum tertentu dengan cara penarikan konklusi yang
benar dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa dijumpai.
8)
Dapat memperpanjang
rangkaian penalaran itu untuk menyelesaikan problem-problem yang lebih
kompleks.
9)
Daya khayal semakin
tinggi sehingga menjadi lebih kreatif.
Dengan membiasakan latihan berpikir,
manusia akan mudah dan cepat mengetahui di mana letak kesalahan yang
menggelincirkannya dalam usaha menuju hukum-hukum yang diperoleh dengan pikiran
itu.
Jadi mempelajari ilmu logika itu sama dengan mempelajari
Ilmu Pasti, dalam arti sama-sama tidak langsung memperoleh manfaat dengan ilmu
itu sendiri, tapi ilmu-ilmu itu sebagai perantara yang merupakan suatu jembatan
untuk ilmu-ilmu yang lain juga untuk memimbang sampai di mana kebenaran
ilmu-ilmu itu.[9]
D.
Fungsi Logika
Adapun beberapa fungsi dalam logika itu sendiri yaitu:
1)
Membantu setiap orang
yang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional, kritis, lurus, tepat,
tertib, metodis, dan koheren.
2)
Meningkatkan
kemampuan berfikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3)
Menambah kecerdasan
dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam dan mandiri.
4)
Meningkatkan cinta
akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Di samping fungsi tersebut, logika juga dapat memberikan manfaat
teoritis dan praktis. Dari segi kemanfaatan teoritis, logika sebagai ilmu
banyak menyajikan dalil-dalil, hukum berfikir logis, dengan demikian logika
mengajarkan tentang berfikir seharusnya. Dalam arti ini, logika adalah ilmu
normative, karena logika membicarakan tentang berfikir sebagaimana seharusnya
bukan membicarakan tentang berfikir sebagaimana adanya dalam ilmu-ilmu positif,
seperti fisika, psikologi, dan sebagainya. Dengan berfikir sebagaimana
seharusnya, ini berarti logika memberikan syarat-syarat tentang apa yang harus
dipenuhi dalam berfikir untuk mencapai gagasan tentang kebenaran.[10]
Dari
segi kemanfaatan praktis, akal semakin tajam dan tinggi kemampuannya (kritis)
dalam hal imajinasi logis. Imajinasi logis adalah kemampuan akal untuk
menggambarkan kemungkinan terjadinya sesuatu sebagai keputusan akal yang benar
dan runtut (consistent).
Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan
keharusan. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu
pengetahuan tanpa logika tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiyah.
Sebagaimana dikemukakan Aristoteles, logika benar-benar merupakan alat bagi
seluruh episteme (pengetahuan). Oleh karena itu, barang siapa
mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master of key
untuk membuka semua pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
1) Definisi Logika
ilmu
logika adalah pengetahuan yang sistematis sekaligus mempelajari tentang
aturan-aturan atau hukum-hukum berpikir, yang dapat mengantarkan manusia pada
kebenaran berpikir.
2) Ruang Lingkup
Logika
Ø Logika sebagai Ilmu Pengetahuan
Ø Logika sebagai cabang Filsafat
Ø Logika sebagai Matematika Murni
3)
Manfaat Logika
Logika
dapat membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan
kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala bentuk aktifitas berpikir
dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip tersebut.
4) Fungsi Logika
Ø Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir
secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
Ø Meningkatkan kemampuan berfikir secara abstrak, cermat, dan
objektif.
Ø Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir
secara tajam dan mandiri.
Ø Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan
serta kesesatan.
DAFTAR PUSTAKA
v Tiam, Sunarji Dahri. (2006) Langkah-Langkah Berpikir
Logis. Pamekasan:
Stain Pamekasan Press.
v Mundiri. (2009) Logika. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
v Susanto, A. (2014) Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
v Surajiyo. (2009) Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
v Poesporodjo. (1987) Logika Scientifik. Bandung: Remaja Karya.
v Poedjawijatna. (1984) Logika
Filsafat Berpikir. Jakarta: Bina Akasara.
[1] Sunarji Dahri Tiam, Langkah-Langkah
Berpikir Logis, (Pamekasan: Stain Pamekasan Press, 2006), hlm., 1-2.
[2] Mundiri, Logika,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm., 2.
[6] Mundiri, Logika, Ibid.
hlm., 17.
[7] Surajiyo, Ilmu Filsafat,
Ibid. Hlm., 26.
[10] Surajiyo, Ilmu Filsafat,
Ibid. Hlm., 25.